Tuesday, March 29, 2011

Susu Kedelai atau Susu Sapi ?


Susu kedelai instan dalam kemasan, mulai bermunculan. Di luar negeri, hal ini meresahkan produsen susu sapi. Padahal, kalau diperhatikan, susu kedelai instan harganya lebih mahal daripada susu sapi bubuk.

Istilah susu kedelai, sebenarnya kurang di setujui oleh sebagian kecil orang karena susu lebih mengacu kepada cairan yang di hasilkan oleh hewan mamalia. Sedangkan susu kedelai merupakan minuman olahan dari kacang kedelai. Ada beberapa tumbuhan lain yang juga dapat dijadikan bahan makanan berbentuk seperti susu, yaitu almond, kelapa (santan), kentang, kacang namun diantara tumbuhan tumbuhan tersebut, kacang kedelailah yang yang paling lengkap proteinnya.

Para ahli sepakat, tidak ada makanan sebaik susu. Dan seluruh hewan yang tergolong mamalia akan merupakan suatu 'kewajiban' untuk memberikan air susu mereka kepada bayi mereka baik manusia maupun hewan mamalia yang lain. Namun hanya makhluq dari jenis manusialah yang tetap berlanjut mengkonsumsi susu (dalam hal ini susu sapi) hingga dewasa ketika hewan mamalia lainnya tidak.

Sebenarnya, kandungan susu kedelai dan susu sapi hampir hampir mirip. Keduanya mengandung vitamin A, D, E dan K. Perbedaannya terletak pada protein, kandungan kalsium dan jenis karbohidratnya.

Susu Sapi

Susu sapi, diketahui mengandung protein paling komplit dan penyempurna nutrisi (ingat 4 sehat menjadi sempurna dengan susu). Dalam satu gelas susu sapi saja, terkandung 8 gram protein, 12 gram karbohidrat, serta akan mencukupi 30 % kebutuhan kalsium dan mencukupi 50% kebutuhan akan vitamin B12 dan riboflavin. Kandungan forsor dan riboflavinnya jauh lebih banyak daripada susu kedelai. Namun, perlu diperhatikan, setiap gelas dari susu sapi mengandung 34 mg kolesterol. Kolesterol diketahui dapat menyebabkan penyempitan arteri dan salah satu penyebab penyakit jantung dan menaikan kadar LDL atau kolesterol jahat.

Sebagian kecil orang mengalami alergi susu, yaitu akan merasa mual, kembung dan diare jika mengkonsumsi susu sapi. Hal ini karena gangguan yang disebut laktosuria, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna susu karena tidak adanya enzim laktase pada penderita ini. Ada beberapa pemecahan untuk masalah ini yaitu mengkonsumsi produk yang sudah mengolah atau memecah laktosa, atau mengkonsumsi enzim ini dalam bentuk pil, atau memilih susu kedelai sebagai penggantinya.

Susu Kedelai

Kandungan protein susu kedelai memang dibawah dari susu sapi. Dalam segelas susu kedelai mengandung 7 gram protein, 4 gram karbohidrat, 4,5 gram lemak dan sedikit vitamin B. Susu kedelai juga bukan sumber yang baik untuk kalsium.

Tapi susu kedelai sama sekali tidak mengandung kolesterol sebagaimana susu sapi dan kandungan lemak jenuhnya sembilan kali lebih kecil daripada susu sapi. Kandungan isoflavonnya yang amat terkenal itupun baik sekali untuk membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat. Lemak jenuh merupakan kontributor utama dari penyakit jantung. Sebaliknya, susu kedelai memiliki kandungan asam lemak yang jauh lebih sehat sepuluh kali lebih banyak dibandingkan yang terkandung pada susu sapi. Penelitian juga telah membuktikan bahwa seseorang yang mengkonsumsi susu kedelai sebanyak dua kali penyajian memiliki resiko terkena kanker prostat 70 persen lebih kecil dibandingkan yang tidak dan hal ini tidak di temukan pada susu sapi

Namun, dengan adanya kemajuan tekhnologi saat ini, susu sapi berhasil di olah hingga rendah lemak. Susu kedelai pun tak kalah dengan tambahan nutrisi nutrisi hingga menyaingi nutrisi pada susu sapi. Jadi, mana yang anda pilih? Susu sapi atau susu kedelai?

Artikel alqois.blogspot.com

Sumber :

http://www.goaskalice.columbia.edu/1861.html

http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=51615

http://www.all-soy-products.com/a21-soy-milk-vs-cow-milk.php

http://www.thedietchannel.com/AskTheExpert/natural-health/Soy-milk-vs-cow-milk-Which-is-better.htm

Tuesday, March 22, 2011

Mengapa Mengkonsumsi Buah lebih baik daripada mengkonsumsi Jus?

Buah utuh memiliki kandungan nutrisi paling lengkap dan paling beragam dibandingkan olahannya. Beberapa jenis nutrisi akan hilang pada saat proses pembuatan jus. Diantaranya adalah :

a. Hilangnya Serat

Pada proses pembuatan jus, hampir sebagian besar serat hilang. Banyaknya serat yang hilang ini tergantung dari proses pembuatan jus, dan jenis buah. Hal ini semakin parah pada jus yang disertai proses penyaringan. Padahal serat merupakan substansi yang banyak sekali manfaat nya bagi tubuh. Serat memiliki fungsi membersihkan usus besar, mengontrol kadar gula darah, membantu menangani obesitas, mengikat kolesterol dan membuangnya, mencegah konstipasi, mengatur kondisi keasaman di usus halus serta mengakibatkan sensasi kenyang sehingga makan bisa dikurangi. Makanan berserat menimbulkan sensai kenyang lebih lama, sehingga mengurangi masuknya kalori dari makanan (karena merasa telah kenyang tadi) dan tubuhpun mengambil energi dari cadangan makanan yaitu glikogen pada hati dan otot atau tumpukan lemak pada tubuh. Inilah mekanisme menguntungkan yang dapat dimanfaatkan bagi sebagian penderita kelebihan berat badan. Namun penelitian menunjukkan bahwa jus tidak efektif untuk menurunkan berat badan.

b. Resiko Diabetes

Penyerapan nutrisi buah menjadi jus, delapan kali lebih cepat daripada buah. Selain itu, hampir seluruh proses pembuatan jus diberi tambahan gula. Dengan demikian, kalori dan gula yang masuk pun lebih cepat diserap oleh tubuh, dan kadar glukosa darah pun segera naik. Hal ini mungkin baik bagi seseorang yang sangat membutuhkan kalori segera. Namun, bagi seseorang yang memiliki masalah gula darah, maka hal ini berbahaya.

c. Kehilangan nutrisi yang ada pada kulit buah

Kulit buah merupakan tempat interaksi buah dengan sinar matahari. Warna warni yang beragam pada kulit buah ini menandakan adanya berbagai macam pigmen yang kaya anti oksidan. Sebagai contohnya, flavonoid dan carotenoid. Keduanya termasuk diantara golongan anti oksidan yang banyak sekali manfaatnya. Flavonoid, meningkatkan kerja vitamin C dalam banyak hal misalnya membantu mengatasi infeksi dalam tubuh. Sedangkan carotenoid, merupakan sumber vitamin A dan juga membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Diantara buah buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi kulitnya adalah anggur, aprikot, pir, apel, strawberry, blueberry, raspberry dan plum. Sayangnya, dalam proses pembuatan jus, seringkali kulit dibuang percuma.

d. Kehilangan nutrisi yang ada pada daging buah

Daging buah atau pulp kaya akan nutrisi. Buah yang paling tepat untuk mengambarkan daging buah adalah buah jeruk. Bagian daging buah yang berwarna putih seperti benang merupakan sumber serat dan sumber flavonoid. Sedangkan sari buah di dalamnya sangat kaya akan vitamin C. Proses pengolahan menjadi jus akan menghilangkan kulit daging buah tadi.

Dibalik banyaknya kekurangan pada minuman jus ini, ternyata ada sedikit kebaikan didalamnya. Nutrisi yang terkandung dalam jus lebih mudah dan lebih cepat diserap oleh tubuh. Selain itu, diantara jeratan jeratan serat, ada zat zat fitokimia dan enzim yang baik sekali di konsumsi oleh tubuh. Pengolahan menjadi jus dapat membebaskan zat zat penting tersebut. Namun, zat zat ini tidak bertahan lama dengan kondisi yang terpapar udara bebas. Beberapa jenis vitamin tidak berfungsi lagi ketika bersentuhan dengan udara. Maka jika anda membuat jus, sebaiknya segera diminum untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal.


Artikel alqois.blogspot.com

Sumber:

Flood-Obbagy JE, Rolls BJ. 2009. The effect of fruit in different forms on energy intake and satiety at a meal. Appetite. 2009 Apr;52(2):416-22. Epub 2008 Dec 6.

Michael H. Davidson, Lynn D. Dugan, Jill Stocki, Mary R. Dicklin, Kevin C. Maki,, Frances Coletta, Richard Cotter, , Max McLeod, and Kenneth Hoersten. A

Low-Viscosity Soluble-Fiber Fruit Juice Supplement Fails to Lower Cholesterol in Hypercholesterolemic Men and Women.

Boyer, C. Is There Fiber in Home Made Fruit and Vegetable Juice?

dan sumber lain.