Thursday, August 27, 2009

Laporan Donasi Kegiatan Semarak Ramadhan 1430 H [bagian 5]

Alhamdulillah sampai hari ini 7 Ramadhan 1430 H/28 Agustus 2009 telah terkumpul donasi dari kaum muslimin sekalian untuk kegiatan semarak Ramadhan 1430 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Taslim : Rp.500.000 (umum)
Zuli G : Rp.700.000 (lomba hafalan)
Agus Wahyu : Rp.300.000 (umum)
Abdullah : Rp.20.000.000 (umum)
Yudi Rahman : Rp.600.000 (buku panduan ramadhan)
Herri : Rp.200.000 (buka bersama)
Herri : Rp.200.000 (buku panduan ramadhan)
Johan : Rp.600.000 (umum)
Hilmi : Rp.200.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.300.000 (umum)
Ari : Rp.200.000 (kajian jelang ramadhan)
Andi : Rp.150.000 (buku panduan ramadhan)
Devi : Rp.100.000 (buku panduan ramadhan)
Khairunnas Islamy : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.600.000 (umum)
Ikhsan Zaher : Rp.300.000 (buka bersama)
Usman Tuasikal : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.50.000 (umum)
Joko NF : Rp.200.000 (umum)
Rudianto L : Rp.500.000 (umum)
PT. Abdullah : Rp.170.000 (kultum ramadhan)
Hamba Allah, Singapura : Rp. 2.040.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.3.000.000 (buku panduan ramadhan)
Mbak Ayu dan Mas Is : Rp.50.000 (buku panduan ramadhan)
Hamba Allah : Rp.100.000 (buku dan anak yatim)
Siti Khadijah : Rp.200.000 (buku panduan ramadhan)
Fursan : Rp.250.000 (umum)
Arif : Rp.200.000 (umum)
Pak Andi : Rp.1.000.000 (umum)
Abdulloh, Sidoarjo : Rp.50.000 (buku panduan ramadhan)
Oktobyanto : Rp.200.000 (umum)
Abu Umair : Rp.250.000 (umum)
Abu Ihsan, Papua : Rp.2.000.000 (1,8 buka dan 200 ribu panduan)
Ayah Muhammad Yusuf : Rp.550.000 (umum)
Adi Widianto : Rp.500.000 (umum)

Total Donasi per 28/8/2009 : Rp.36.460.000,-
(tiga puluh enam juta empat ratus enam puluh ribu rupiah)

Semoga amal mereka diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.

Atas nama pengurus

Ari Wahyudi
Sekretaris

---------
Laporan Pengeluaran Sementara (dalam proses)

Anggaran Buka bersama Masjid Pogung Raya : Rp.13.000.000
Anggaran Buka bersama Masjid Al-Ashri : Rp.2.500.000
Anggaran Buka bersama Masjid Siswa Graha : Rp.1.000.000
Anggaran Buka bersama Masjid Al-Mustaqim : Rp.2.000.000
Buku panduan : Rp.7.000.000
Buklet mahasiswa baru : Rp.2.400.000
Kajian jelang Ramadhan : Rp.200.000

Laporan selengkapnya insyaAllah menyusul

Sunday, August 23, 2009

Laporan Donasi Kegiatan Semarak Ramadhan 1430 H [bagian 4]

Alhamdulillah sampai hari ini 2 Ramadhan 1430 H/23 Agustus 2009 telah terkumpul donasi dari kaum muslimin sekalian untuk kegiatan semarak Ramadhan 1430 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Laporan ini sekaligus meralat sedikit kekeliruan yang ada pada laporan sebelumnya.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Taslim : Rp.500.000 (umum)
Zuli G : Rp.700.000 (lomba hafalan)
Agus Wahyu : Rp.300.000 (umum)
Abdullah : Rp.20.000.000 (umum)
Yudi Rahman : Rp.600.000 (buku panduan ramadhan)
Herri : Rp.200.000 (buka bersama)
Herri : Rp.200.000 (buku panduan ramadhan)
Johan : Rp.600.000 (umum)
Hilmi : Rp.200.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.300.000 (umum)
Ari : Rp.200.000 (kajian jelang ramadhan)
Andi : Rp.150.000 (buku panduan ramadhan)
Devi : Rp.100.000 (buku panduan ramadhan)
Khairunnas Islamy : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.600.000 (umum)
Ikhsan Zaher : Rp.300.000 (buka bersama)
Usman Tuasikal : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.50.000 (umum)
Joko NF : Rp.200.000 (umum)
Rudianto L : Rp.500.000 (umum)
PT. Abdullah : Rp.170.000 (kultum ramadhan)
Hamba Allah, Singapura : Rp. 2.040.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.3.000.000 (buku panduan ramadhan)
Mbak Ayu dan Mas Is : Rp.50.000 (buku panduan ramadhan)
Hamba Allah : Rp.100.000 (buku dan anak yatim)
Siti Khadijah : Rp.200.000 (buku panduan ramadhan)
Fursan : Rp.250.000 (umum)
Arif : Rp.200.000 (umum)
Pak Andi : Rp.1.000.000 (umum)
Abdulloh, Sidoarjo : Rp.50.000 (buku panduan ramadhan)
Oktobyanto : Rp.200.000 (umum)

Total Donasi per 23/8/2009 : Rp.33.160.000,-
(tiga puluh tiga juta seratus enam puluh ribu rupiah)

Semoga amal mereka diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.

Atas nama pengurus

Ari Wahyudi
Sekretaris

NB:

Masih terbuka kesempatan bagi yang ingin turut berpartisipasi. Bagi kaum muslimin sekalian yang ingin ikut berderma untuk kegiatan ini bisa menghubungi biro donasi dakwah Abu Hasan Putra di nomor 0856 6440 0941 dan menyalurkannya via rekening:
1. Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Syarif Mustaqim QQ LBIA nomor rekening 0105 3389 17
2. Bank BCA atas nama Satria Buana nomor rekening 2951 825 893
3. Bank Mandiri atas nama Satria Buana - muslim.or.id nomor rekening 137 00 0503568 4

Untuk laporan berikutnya insyaAllah kami akan memberikan laporan pengeluaran dana kegiatan ini.

Informasi lebih lanjut bisa dilihat di www.ypia.or.id atau www.muslim.or.id

Wednesday, August 19, 2009

Laporan Baksos Di daerah sawo, kerjasama CK Community, Lembaga sosial Al Qois dan KKN SAWO

Bismillah
Alhamdulillah. pada tanggal 17 agustus 2009, CK Community, Lembaga sosial Al Qois dan KKN SAWO. telah melaksanakan kegiatan bakti sosial didaerah sawo, bantul, yogyakarta.
Kepada semua penyumbang bantuan, Kami ucapkn terima kasih. Semoga Allah membalas dengan jannatul firdaus A'la. Jazakumullah khoirn katsiro..

ALhamdulilah kegiatan berjalan lancar pada 17 Agustus 2009 ba'da ashar sampe maghrib. Kegiatan dilangsungkan dengan format bazar terkupon (warga memilih sendiri) dengan harapan warga lebih puas dengan seleranya sendiri akan tetapi pembagian tetap merata.

Uang hasil pembelian kupon kami peruntukkan untuk pengajian warga menjelang ramadhan.Kami sudah berusaha seoptimal mungkin agar pemakaian pakaian sesuai dengan ukurannya dan meminimalisasi penyalahgunaan baju2 yang tidak syar'i. Karena ada baju yang syar'i dan ada pula baju yang dipergunakan untuk didalam rumah.

Semoga dengan bakti sosial ini, kita dapat berta'awun ala biiri wa taqwa.membantu saudara2 kita yang kekurangan.

Semoga amal donatur sekalian diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.

CK Community
Lembaga Sosial Al Qois
KKN Sawo '09

Tuesday, August 18, 2009

Download Buku Panduan Ramadhan Gratis

Kami bersyukur kepada Allah Ta'ala karena telah dimudahkan untuk menyelesaikan buku panduan ini. Buku panduan Ramadhan ini adalah kumpulan dari tulisan kami di Buletin Dakwah At Tauhid yang disebar setiap Jum'at sekitar kampus UGM Yogyakarta, website www.muslim.or.id dan website pribadi www.rumaysho.com. Sungguh suatu nikmat yang sangat besar, kami dapat menyusun kembali tulisan ini dan dibagikan secara gratis kepada kaum muslimin.

Buku ini berisi beberapa pembahasan puasa Ramadhan, shalat tarawih, zakat fithri, hari raya Idul Fithri, dan penjelasan kesalahan-kesalahan di bulan Ramadhan. Pembahasan ini bertujuan agar kaum muslimin dapat beramal dengan baik di bulan Ramadhan dan juga dapat memperbaiki kesalahan yang selama ini terjadi. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

Buku ini sudah disajikan dalam bentuk PDF dan siap dicetak. Silakan disebarkan kepada kaum muslimin lainyya. Semoga bermanfaat.

Silakan download di link berikut:
http://rumaysho.com/download-e-book/doc_details/7-panduan-ramadhan-bekal-meraih-ramadhan-penuh-berkah.html

Donasi Dakwah

Bagi para donatur yang ingin berpartisipasi bisa menyalurkan ke:

1. Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Syarif Mustaqim nomor rekening 0105 3389 17
2. Bank BCA atas nama Satria Buana, nomor rekening: 2951 825 893.
3. Bank Mandiri atas nama Satria Buana – muslim.or.id nomor rekening: 137 00 0503 5684.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi saudara Retno Syaputra, S.T. di nomor telepon 0856-6440-0941 atau kunjungi situs-situs kami:

1. http://www.muslim.or.id
2. http://www.muslimah.or.id
3. http://www.ypia.or.id


Laporan Donasi Kegiatan Semarak Ramadhan 1430 H [bagian 3]

Alhamdulillah sampai hari ini 27 Sya'ban 1430 H/18 Agustus 2009 telah terkumpul donasi dari kaum muslimin sekalian untuk kegiatan semarak Ramadhan 1430 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Laporan ini sekaligus meralat sedikit kekeliruan yang ada pada laporan sebelumnya.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Taslim : Rp.500.000 (umum)
Zuli G : Rp.700.000 (lomba hafalan)
Agus Wahyu : Rp.300.000 (umum)
Abdullah : Rp.20.000.000 (umum)
Yudi Rahman : Rp.600.000 (buku panduan ramadhan)
Herri : Rp.200.000 (buka bersama)
Herri : Rp.200.000 (buku panduan ramadhan)
Johan : Rp.600.000 (umum)
Hilmi : Rp.200.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.300.000 (umum)
Ari : Rp.200.000 (kajian jelang ramadhan)
Andi : Rp.150.000 (buku panduan ramadhan)
Devi : Rp.100.000 (buku panduan ramadhan)
Khairunnas Islamy : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.600.000 (umum)
Ikhsan Zaher : Rp.300.000 (umum)
Usman Tuasikal : Rp.100.000 (umum)
Hamba Allah : Rp.50.000 (umum)
Joko NF : Rp.200.000 (umum)
Rudianto L : Rp.500.000 (umum)
PT. Abdullah : Rp.170.000 (kultum ramadhan)

Total Donasi per 18/8/2009 : Rp.26.070.000,-
(dua puluh enam juta tujuh puluh ribu rupiah)

Semoga amal mereka diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.

Atas nama pengurus

Ari Wahyudi
Sekretaris

NB: Masih terbuka kesempatan bagi yang ingin turut berpartisipasi. Bagi kaum muslimin sekalian yang ingin ikut berderma untuk kegiatan ini bisa menghubungi biro donasi dakwah Abu Hasan Putra di nomor 0856 6440 0941 dan menyalurkannya via rekening:
1. Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Syarif Mustaqim QQ LBIA nomor rekening 0105 3389 17
2. Bank BCA atas nama Satria Buana nomor rekening 2951 825 893
3. Bank Mandiri atas nama Satria Buana - muslim.or.id nomor rekening 137 00 0503568 4

Informasi lebih lanjut bisa dilihat di www.ypia.or.id atau www.muslim.or.id

Tuesday, August 11, 2009

Laporan Donasi Semarak Ramadhan 1430 H

Alhamdulillah, sampai hari ini Rabu 21 Sya'ban 1430 H/12 Agustus 2009 telah terkumpul donasi dari kaum muslimin sekalian untuk kegiatan semarak Ramadhan 1430 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Zuli : Rp.700.000
Taslim : Rp.500.000
Mutiah Agus : Rp.300.000
Hamba Allah : Rp.20.000.000
Yudi Rahman : Rp.500.000
Heri : Rp.400.000
Johan Lil Muttaqin : Rp.600.000
Hilmi : Rp.200.000
Hamba Allah : Rp.300.000
Hamba Allah : Rp.200.000
Andi : Rp.150.000
Devi : Rp.100.000

Total sampai 12/08/2009 :
Rp.23.950.000 (dua puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)

Bagi para donatur yang telah menyisihkan sebagian hartanya kami mengucapkan jazakumullahu khairan dan semoga Allah menerima amall kami dan mereka.

Dalam waktu dekat ini insyaAllah kami akan menerbitkan buku panduan ramadhan yang akan dibagikan gratis ke masjid-masjid di Yogyakarta dan sekitarnya. Bagi kaum muslimin sekalian yang ingin ikut berderma untuk kegiatan ini bisa menghubungi biro donasi dakwah Abu Hasan Putra di nomor 0856 6440 0941 dan menyalurkannya via rekening:
1. Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Syarif Mustaqim QQ LBIA nomor rekening 0105 3389 17
2. Bank BCA atas nama Satria Buana nomor rekening 2951 825 893
3. Bank Mandiri atas nama Satria Buana - muslim.or.id nomor rekening 137 00 0503568 4

Informasi lebih lanjut bisa dilihat di www.ypia.or.id atau www.muslim.or.id

Tertanda

Ari Wahyudi, S.Si
Sekretaris

Bakti sosial di desa SAWO

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh...

Lembaga Sosial Al Qois, CK Community ( KKN UGM Menoreh Bener 2008 sub unit Cacaban Kidul) dan KKN UGM di Sawo 2009.InsyaAlloh akan menyelenggarakan bakti sosial di desa Sawo (daerah sekitar ponpes jamilurrahman) pada tanggal 16 Agustus 2009. Silakan bagi teman2 yang mempunyai barang2 pantas pakai bisa disalurkan (atau uang juga boleh yang nantinya kalo berupa uang insya Alloh akan dibelikan paket tertentu). Bagi yang ingin berpartisipasi dapat menghubungi CP berikut :

Info lebih lanjut:

1.CK Communityt: 0274-6604170
Sekretariat: Ds.Pelem Ngentak RT 08 Baturetno Banguntapan
2.Lembaga sosial al qois:: 085664400941



Demikian semoga kita bisa terus membantu sesama.

-------------------------
Petikan Nasihat::
"Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api"(HR Tirmidzi, shahih)

Monday, August 10, 2009

Semarak Ramadhan 1430 H di Yogyakarta

Lembaga Sosial Al Qois bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bermaksud melaksanakan serangkaian kegiatan di bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan: mempersiapkan bekal ilmu dalam menyambut bulan Puasa, melestarikan Sunnah Nabi dalam berpuasa yaitu dengan berbuka, meningkatkan nilai-nilai ketakwaan kepada Allah ta'ala, mempererat jalinan ukhuwah islamiyah, dan memakmurkan masjid dengan aktifitas ibadah.

Kegiatan ini terdiri dari serangkaian acara, yaitu:

1.Penerbitan Buku Panduan Ramadhan,

2.Kajian Jelang Ramadhan,

3. Pembagian Buklet gratis

4. Buka Puasa Bersama,


Kami berharap kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kami dalam melaksanakannya. Dan semoga bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak juga bisa mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

Landasan:

Kegiatan ini diadakan dengan melandaskan pada:


Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang melakukannya." (HR. Muslim)

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Puasa itu adalah perisai yang dengannya seorang hamba melindungi diri dari api neraka." (HR. Ahmad)

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barang siapa yang memberikan buka bagi orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, hanya saja hal itu sama sekali tidak mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi, dan dia menyatakan sahih)

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari dan Muslim)


Kegiatan ini terdiri dari:

1. Penerbitan Buku Panduan Ramadhan
2. Kajian Jelang Ramadhan
3. Pembagian Buklet gratis
4. Buka Puasa Bersama

Penutup:

Demikian proposal ini kami susun. Kami berharap kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kami dalam melaksanakannya. Dan semoga bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak juga bisa mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga salawat dan keselamatan selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya yang setia. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.

Proposal ini disahkan di Yogyakarta,
Rajab 143o H/Juli 2009

Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Amrullah Akadhinta, S.T.
Ketua

Mengetahui,
Abu Sa'ad Muhammad Nur Huda, M.A.
Penasihat

Lampiran

Rincian Kegiatan

*Penerbitan Buku Panduan Ramadhan
Materi: Nasihat untuk pemuda
Jumlah: 2000 eksemplar
Ukuran: ¼ A4
Jumlah Halaman: 48 halaman
Waktu penyebaran: Awal semester 1

*Pembagian Buklet gratis

*Kajian Jelang Ramadhan

*Buka Puasa Bersama

Hari, tanggal: 1-20 Ramadhan 1430 H
Waktu: Menjelang sholat Maghrib
Tempat: Masjid-masjid di sekitar kampus UGM



Rangkuman Kebutuhan Dana:
Buku Panduan Ramadhan 2.200.000
Kajian Jelang Ramadhan 210.000
Buklet gratis 2.410.000
Buka Puasa Bersama 70.000.000


Donasi Kegiatan:

Penyaluran donasi untuk kegiatan ini dapat dilakukan dengan terlebih dulu menghubungi Putra ST. di nomor telepon 0856 6440 0941 (via sms atau telpon) kemudian bisa disalurkan kepada kami melalui:

1. Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Syarif Mustaqim nomor rekening 0105 3389 17 QQ LBIA
2. Bank BCA atas nama Satria Buana, nomor rekening: 2951 825 893.
3. Bank Mandiri atas nama Satria Buana – muslim.or.id nomor rekening: 137 00 0503568 4.

Friday, August 7, 2009

Orang Mukmin (seharusnya) Tidak Pernah Stress!!

Sebagai hamba Allah, dalam kehidupan di dunia manusia tidak akan luput dari berbagai cobaan, baik kesusahan maupun kesenangan, sebagai sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan, yang beriman maupun kafir. Allah Ta’ala berfirman,

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(Qs Al Anbiya’: 35)


Ibnu Katsir –semoga Allah Ta’ala merahmatinya– berkata, “Makna ayat ini yaitu: Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang beputus asa.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/342, Cet Daru Thayyibah)

Kebahagiaan hidup dengan bertakwa kepada Allah

Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang Maha Tinggi dan Hikmah-Nya yang Maha Sempurna menurunkan syariat-Nya kepada manusia untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup mereka. Oleh karena itu, hanya dengan berpegang teguh kepada agama-Nyalah seseorang bisa merasakan kebahagiaan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan) hidup bagimu.” (Qs al-Anfaal: 24)

Ibnul Qayyim -semoga Allah Ta’ala merahmatinya- berkata, “Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan yang bermanfaat hanyalah didapatkan dengan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka barangsiapa yang tidak memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, maka dia tidak akan merasakan kehidupan (yang baik). Meskipun dia memiliki kehidupan (seperti) hewan yang juga dimiliki oleh binatang yang paling hina (sekalipun). Maka kehidupan baik yang hakiki adalah kehidupan seorang yang memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya secara lahir maupun batin.” (Kitab Al Fawa-id, hal. 121, Cet. Muassasatu Ummil Qura’)


Inilah yang ditegaskan oleh Allah Ta’ala dalam banyak ayat al-Qur’an, di antaranya firman-Nya,


مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs ِAn Nahl: 97)


Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman,


وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ


“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)” (Qs Huud: 3)


Dalam mengomentari ayat-ayat di atas, Ibnul Qayyim mengatakan, “Dalam ayat-ayat ini Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia akan memberikan balasan kebaikan bagi orang yang berbuat kebaikan dengan dua balasan: balasan (kebaikan) di dunia dan balasan (kebaikan) di akhirat.” (Al Waabilush Shayyib, hal. 67, Cet. Darul Kitaabil ‘Arabi)


Oleh karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan ibadah shalat, yang dirasakan sangat berat oleh orang-orang munafik, sebagai sumber kesejukan dan kesenangan hati, dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,


وجعلت قرة عيني في الصلاة

“Dan Allah menjadikan qurratul ‘ain bagiku pada (waktu aku melaksanakan) shalat.” (HR. Ahmad 3/128, An Nasa’i 7/61 dan imam-imam lainnya, dari Anas bin Malik, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ish Shagiir, hal. 544)


Makna qurratul ‘ain adalah sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan hati. (Lihat Fatul Qadiir, Asy Syaukaani, 4/129)


Sikap seorang mukmin dalam menghadapi masalah


Dikarenakan seorang mukmin dengan ketakwaannya kepada Allah Ta’ala, memiliki kebahagiaan yang hakiki dalam hatinya, maka masalah apapun yang dihadapinya di dunia ini tidak membuatnya mengeluh atau stres, apalagi berputus asa. Hal ini disebabkan karena keimanannya yang kuat kepada Allah Ta’ala sehingga membuat dia yakin bahwa apapun ketetapan yang Allah Ta’ala berlakukan untuk dirinya maka itulah yang terbaik baginya. Dengan keyakinannya ini Allah Ta’ala akan memberikan balasan kebaikan baginya berupa ketenangan dan ketabahan dalam jiwanya. Inilah yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya,


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs At Taghaabun: 11)


Ibnu Katsir mengatakan, “Makna ayat ini: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik baginya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/137)


Inilah sikap seorang mukmin dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Meskipun Allah Ta’ala dengan hikmah-Nya yang maha sempurna telah menetapkan bahwa musibah itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang kafir, akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang kafir, yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari Allah Ta’ala dalam mengahadapi musibah tersebut. Tentu saja semua ini akan semakin meringankan beratnya musibah tersebut bagi seorang mukmin.


Dalam menjelaskan hikmah yang agung ini, Ibnul Qayyim mengatakan, “Sesungguhnya semua (musibah) yang menimpa orang-orang yang beriman dalam (menjalankan agama) Allah senantiasa disertai dengan sikap ridha dan ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya). Kalaupun sikap ridha tidak mereka miliki maka pegangan mereka adalah sikap sabar dan ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya). Ini (semua) akan meringankan beratnya beban musibah tersebut. Karena setiap kali mereka menyaksikan (mengingat) balasan (kebaikan) tersebut, akan terasa ringan bagi mereka menghadapi kesusahan dan musibah tersebut. Adapun orang-orang kafir, maka mereka tidak memiliki sikap ridha dan tidak pula ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya). Kalaupun mereka bersabar (menahan diri), maka (tidak lebih) seperti kesabaran hewan-hewan (ketika mengalami kesusahan). Sungguh Allah telah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya,


وَلا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لا يَرْجُونَ

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.” (Qs An Nisaa’: 104)


Oleh karena itu, orang-orang mukmin maupun kafir sama-sama menderita kesakitan. Akan tetapi, orang-orang mukmin teristimewakan dengan pengharapan pahala dan kedekatan dengan Allah Ta’ala.” (Ighaatsatul Lahfan, hal. 421-422, Mawaaridul Amaan)


Hikmah cobaan


Di samping sebab-sebab yang kami sebutkan di atas, ada faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam meringankan semua kesusahan yang dialami seorang mukmin dalam kehidupan di dunia, yaitu dengan dia merenungkan dan menghayati hikmah-hikmah agung yang Allah Ta’ala jadikan dalam setiap ketentuan yang diberlakukan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Karena dengan merenungkan hikmah-hikmah tersebut dengan seksama, seorang mukmin akan mengetahui dengan yakin bahwa semua cobaan yang menimpanya pada hakikatnya adalah justru untuk kebaikan bagi dirinya, dalam rangka menyempurnakan keimanannya dan semakin mendekatkan diri-Nya kepada Allah Ta’ala.


Semua ini di samping akan semakin menguatkan kesabarannya, juga akan membuatnya selalu bersikap husnuzh zhann (berbaik sangka) kepada Allah Ta’ala dalam semua musibah dan cobaan yang menimpanya. Dengan sikap ini Allah Ta’ala akan semakin melipatgandakan balasan kebaikan baginya, karena Allah akan memperlakukan seorang hamba sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam sebuah hadits qudsi:


أنا عند ظنّ عبدي بي

“Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepadaku.” (HSR al-Bukhari no. 7066 dan Muslim no. 2675)


Makna hadits ini: Allah akan memperlakukan seorang hamba sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan Dia akan berbuat pada hamba-Nya sesuai dengan harapan baik atau buruk dari hamba tersebut, maka hendaknya hamba tersebut selalu menjadikan baik persangkaan dan harapannya kepada Allah Ta’ala. (Lihat kitab Faidhul Qadiir, 2/312 dan Tuhfatul Ahwadzi, 7/53)


Di antara hikmah-hikmah yang agung tersebut adalah:


[Pertama]

Allah Ta’ala menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai obat pembersih untuk mengeluarkan semua kotoran dan penyakit hati yang ada pada hamba-Nya, yang kalau seandainya kotoran dan penyakit tersebut tidak dibersihkan maka dia akan celaka (karena dosa-dosanya), atau minimal berkurang pahala dan derajatnya di sisi Allah Ta’ala. Oleh karena itu, musibah dan cobaanlah yang membersihkan penyakit-penyakit itu, sehingga hamba tersebut akan meraih pahala yang sempurna dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Ta’ala (Lihat keterangan Ibnul Qayyim dalam Ighaatsatul Lahfan hal. 422, Mawaaridul Amaan). Inilah makna sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Orang yang paling banyak mendapatkan ujian/cobaan (di jalan Allah Ta’ala) adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan), (setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat/lemahnya) agama (iman)nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Ta’ala) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikitpun)” (HR At Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4023, Ibnu Hibban 7/160, Al Hakim 1/99 dan lain-lain, dishahihkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al Hakim, Adz Dzahabi dan Syaikh Al Albani dalam Silsilatul Ahaadits Ash Shahihah, no. 143)


[Kedua]

Allah Ta’ala menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai sebab untuk menyempurnakan penghambaan diri dan ketundukan seorang mukmin kepada-Nya, karena Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang selalu taat beribadah kepada-Nya dalam semua keadaan, susah maupun senang (Lihat keterangan Ibnul Qayyim dalam Ighaatsatul Lahfan, hal. 424, Mawaaridul amaan) Inilah makna sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HSR Muslim no. 2999)


[Ketiga]

Allah Ta’ala menjadikan musibah dan cobaan di dunia sebagai sebab untuk menyempurnakan keimanan seorang hamba terhadap kenikmatan sempurna yang Allah Ta’ala sediakan bagi hamba-Nya yang bertakwa di surga kelak. Inilah keistimewaan surga yang menjadikannya sangat jauh berbeda dengan keadaan dunia, karena Allah menjadikan surga-Nya sebagai negeri yang penuh kenikmatan yang kekal abadi, serta tidak ada kesusahan dan penderitaan padanya selamanya. Sehingga kalau seandainya seorang hamba terus-menerus merasakan kesenangan di dunia, maka tidak ada artinya keistimewaan surga tersebut, dan dikhawatirkan hamba tersebut hatinya akan terikat kepada dunia, sehingga lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti (Lihat keterangan Ibnul Qayyim dalam Ighaatsatul Lahfan, hal. 423, Mawaaridul Amaan dan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, hal. 461, Cet. Dar Ibni Hazm). Inilah di antara makna yang diisyaratkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل

“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HSR Al Bukhari no. 6053)


Penutup


Sebagai penutup, kami akan membawakan sebuah kisah yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim tentang gambaran kehidupan guru beliau, Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah di zamannya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya–. Kisah ini memberikan pelajaran berharga kepada kita tentang bagaimana seharusnya seorang mukmin menghadapi cobaan dan kesusahan yang Allah Ta’ala takdirkan bagi dirinya.

Ibnul Qayyim bercerita, “Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada gurunya, Ibnu Taimiyyah. Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan (siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allah Ta’ala), yang berupa (siksaan dalam) penjara, ancaman dan penindasan (dari musuh-musuh beliau). Tapi bersamaan dengan itu semua, aku mendapati beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya serta paling tenang jiwanya. Terpancar pada wajah beliau sinar keindahan dan kenikmatan hidup (yang beliau rasakan). Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan takut yang berlebihan, atau timbul (dalam diri kami) prasangka-prasangka buruk, atau (ketika kami merasakan) kesempitan hidup, kami (segera) mendatangi beliau (untuk meminta nasehat), maka dengan hanya memandang (wajah) beliau dan mendengarkan ucapan (nasehat) beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.” (Al Waabilush Shayyib, hal. 67, Cet. Darul Kitaabil ‘Arabi)

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 15 Rabi’ul awwal 1430 H

***

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim Al Buthoni, Lc.
Artikel www.muslim.or.id